TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK DALAM PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DI LAKESLA DRS. MED. RIJADI R. S., PHYS SURABAYA

Dhian Satya Rachmawati(1*),

(1) STIKES Hang Tuah Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Perubahan  kadar gula darah yang terlalu rendah adalah kondisi klinis yang disebabkan oleh penurunan kadar glukosa darah di bawah kisaran batas normal. Sebagian besar penelitian observasional menunjukkan bahwa kadar glukosa darah (BG) menurun pada pasien diabetes dengan Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB). Penurunan glukosa darah telah menjadi temuan yang konsisten dalam penelitian observasional hampir, penurunan kisaran 50 mg / dl. Namun, masih belum jelas apakah pengurangan ini terkait secara kausal dengan terapi hiperbarik, atau juga efek waktu pengobatan dengan makanan dan obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kadar gula darah pada pasien dengan terapi Diabetes Mellitus HBO di Lakesla Drs. Med. Rijadi R. S., Phys Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan pengukuran gula darah. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experimen dengan pendekatan disain pretest-posttest satu grup. Sampel menggunakan 19 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho dan satu sampel uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darah sebelum TOHB 219 mg / dL, dan kadar gula darah rata-rata setelah TOHB 153 mg / dL, hasil uji statistik sebelum dan sesudah terapi menunjukkan r = 0,01 ( r <0,05) berarti ada pengaruh TOHB terhadap kadar glukosa darah. Analisis statistik juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor waktu makan dengan kadar gula darah dengan r = 0.001, juga  terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan terapi insulin dengan perubahan kadar glukosa darah dengan r = 0,01. Sedangkan penggunaan obat oral sebelum TOHB juga memiliki r = 0,04, untuk faktor hubungan  perubahan kadar gula darah dengan  aktivitas sebelum terapi memiliki hubungan dengan perubahan kadar gula dengan r = 0,01. Implikasi dari penelitian ini adalah penyelesaian prosedur operasi standar yang memastikan bahwa setiap pasien, terutama pada pasien DM tidak mengalami kondisi hipoglikemia selama dan setelah TOHB dengan melakukan penilaian pada waktu terakhir diulas, penggunaan obat anti-diabetes, Dan penggunaan insulin terakhir ditinjau waktu. Hal ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada penyusunan standar keperawatan masalah keperawatan hiperbarik PC: Hipoglikemia

Kata Kunci : Oksigen Hiperbarik, Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa darah


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.