HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEDUNGORI KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK

Rina Afifah(1*), Galia Wardha Alvita(2),

(1) STIKES Cendekia Utama Kudus
(2) STIKES Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author

Abstract


Balita merupakan masa dimana peroses pertumbuhan dan perkembangan dengan pola asuh dan gizi yang diberikan oleh orang tuanya. Status gizi disebut cerminan ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi yang didapatkan dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Status gizi di Indonesia terdapat 32.521 (14%) balita dengan kasus gizi buruk dan (17%) balita dengan kekurangan gizi (malnutrisi). Dari kasus status gizi, jumlah kasus baru yang semakin meningkat setiap tahunnya dapat di lihat dari faktor status gizi yaitu tingkat sosial ekonomi dan pola asuh keluarga. Metode jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 260 orang dan sampel sebanyak 72 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. 1. Hasil penelitian hubungan antara tingkat sosial ekonomi keluarga dengan status gizi balita didapatkan nilai p value sebesar 0,072 > (? = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat sosial ekonomi keluarga dengan status gizi balita. 2. Hasil penelitian hubungan antara pola asuh dengan status gizi balita didapatkan nilai p value sebesar 0,028 < (? = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh dengan status gizi balita. Hal ini dapat disimpulkan bahwa bagi masyarakat terutama kedua orang tua balita agar selalu memperhatikan dan mengontrol gizi yang diberikan kepada balita. Dalam pemenuhan gizi tingkat sosial ekonomi tidak menjadi peran penting dalam status gizi balita karena semakin tinggi pendapatan belum tentu diikuti kenaikan status gizi balita. Kata Kunci : Status Gizi, Tingkat Sosial Ekonomi, Pola Asuh

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.